Media
massa sering dikenal sebagai sarana untuk memperkenalkan hubungan sosial,
politik dan budaya. Seiring perkembangan zaman sekarang, media tidak hanya
sebagai sarana bagi sosial, politik dan budaya, melainkan juga sebagai sarana
bagi ekonomi. Media memberikan keuntungan dan sebagai penentu bagi aspek
ekonomi. Sebut saja Pasar bebas membutuhkan media untuk memperluas pengaruhnya
terhadap persaingan barang produksi. Tuntutan ekonomi kini menjadi pertimbangan
utama terhadap pembentukan media massa kontemporer. Dalam tulisan ini akan
memaparkan apa yang dimaksud ekonomi media (dilihat dari perspektif ilmuwan
komunikasi), permasalahan yang dihadapi oleh ekonomi media, pentingnya
mempelajari ekonomi media serta ruang lingkup dari ekonomi media.
Defenisi Ekonomi Media
Studi
mengenai ekonomi media tergolong baru, di Negara-negara Barat saja studi ini
baru muncul sekitar tahun 1990-an. Di Indonesia, studi ekonomi media baru
muncul sekitar tahun 2000-an. Studi ekonomi media ini identik menjadi salah
satu mata kuliah pada jurusan ilmu komunikasi. Seperti yang tercantum dalam
pembahasannya, seharusnya studi ekonomi media ini menjadi salah satu disiplin
ilmu pada jurusan ilmu ekonomi.
Jika berbicara mengenai ekonomi media, ada dua bagian penting didalamnya yakni ‘Ekonomi’ dan ‘Media’. Oleh sebab itu perlu bagi kita memahami terlebih dahulu apa pengertian ‘Ekonomi”. Menurut Samuelson dan Nordhaus, Ekonomi merupakan studi tentang bagaimana manusia menggunakan sumber-sumber yang terbatas untuk memproduksi komoditas dan mendistribusikannya kepada manusia atau kelompok manusia lainnya. Dari pengertian tersebut, ada tiga konsep dasar Ekonomi. Sumber ( segala sesuatu yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa). Produksi (penciptaan barang dan jasa untuk konsumsi). Konsumsi (penggunaan barang dan jasa untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan).
Secara umum, Media dapat diartikan sebagai sarana atau perantara atau penyebar informasi dalam sebuah proses komunikasi. Melalui media, pesan atau informasi dapat sampai pada khalayak. Dalam konteks Ekonomi, media merupakan institusi bisnis atau institusi ekonomi yang memproduksi dan menyebarkan informasi, pengetahuan, pendidikan dan hiburan kepada konsumen yang menjadi target. Berbagai macam media dengan mudah dapat kita jumpai, seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, tabloid, buku, iklan, public relations, film serta rekaman. Dalam konteks ekonomi media, televisi, surat kabar dan media lainnya tentunya harus dipandang sebagai industri atau institusi bisnis.
Albarran
mendefenisikan ekonomi media sebagai studi mengenai bagaimana industri media
menggunakan sumber-sumber yang terbatas untuk menghasilkan jasa yang
didistribusikan pada konsumen untuk memenuhi berbagai keinginan dan kebutuhan. Picard menyebutkan ekonomi media
berkaitan dengan bagaimana industri media mengalokasikan berbagai sumber untuk
menghasilkan materi informasi dan hiburan untuk memenuhi kebutuhan khalayak (audiens), pengiklanan dan industri
sosial lainnya. Berdasarkan defenisi tersebut, dapat diketahui tiga konsep
pokok ekonomi media yakni : sumber
ekonomi (sumber daya manusia, kamera, video tape dan lainnya), produksi (proses produksi media cetak,
media elektronik, film, rekaman, buku dan lainnya), serta komunikasi (konsumen atau pasar).
Permasalahan dalam Ekonomi Media
Masalah
yang terdapat dalam ekonomi sangat berkaitan erat dengan masalah produksi dan
konsumsi. Misalnya, seberapa banyak barang atau jasa yang diproduksi? Bagaimana
barang dan jasa diproduksi? Atau siapa yang akan mengkonsumsi barang dan jasa
tersebut?
Media sebagai institusi ekonomi tentunya memiliki masalah ekonomi pula. Permasalahan ekonomi media merupakan sebuah proses yang berhubungan erat dengan masalah produksi dan konsumsi media. Misalnya seberapa banyak barang atau jasa yang diproduksi oleh media, produser televisi atau radio. Selain itu media harus mempertimbangkan jumlah content atau program yang diproduksi serta metode produksinya.
Menyangkut bagaimana barang dan jasa apa saja yang diproduksi oleh industri media, menulis berita dengan teknik feature, hardnews atau in-depth report. Sedangkan produser televisi berkenaan dengan siapa yang menjadi konsumen, media punya berbagai pilihan, antara lain terkait dengan positioning media. Televisi berita (mengambil contoh dalam konteks Indonesia), seperti MetroTV dan TVOne, membidik konsumen kelas atas. Contoh lain, konsumen televisi siaran (free to air television) bisa siapa saja, namun konsumen televisi berlangganan adalah hanya pelanggan saja.
Ekonomi Media : Makroekonomi dan Mikroekonomi
Ekonom membedakan studi dalam bidang ekonomi menjadi dua bagian. Makroeknomi dan Mikroekonomi. Makroekonomi mempelajari ekonomi sebagai sistem secara menyeluruh, terutama pada level nasional. Makroekonomi meliputi topik, seperti pertumbuhan ekonomi dan ekonomi politik (kebijakan publik yang berkaitan dengan ekonomi, produksi, serta konsumsi nasional, tenaga kerja dan inflasi). Sedangkan Mikroekonomi memusatkan perhatian pada aktivitas tertentu dalam sistem ekonomi, seperti individu sebagai pasar, perusahaan serta konsumen. Mikroekonomi mempelajari struktur dan prilaku pasar, aktivitas produsen dan konsumen.
Studi ekonomi media mencakup mikroekonomi maupun makroekonomi. Contoh, regulasi mengenai keharusan televisi berjaringan jika ingin bersiaran di daerah (Makroekonomi) yang akan mempengaruhi pada investasi atau permodalan televisi nasional maupun lokal (Mikroekonomi).
Pentingnya Mempelajari Ekonomi Media
Ada
tiga manfaat mempelajari ekonomi media baik dari segi teoritis dan praktis.
Pertama, ekonomi media berguna untuk mempelajari dimensi ekonomi media massa,untuk melengkapi subjek-subjek “tradisional” lain dari media massa, seperti penulisan, pengambilan gambar, manajemen media massa, dampak media massa, promosi ataupun iklan, sosiologi media dan komunikasi politik.
Pertama, ekonomi media berguna untuk mempelajari dimensi ekonomi media massa,untuk melengkapi subjek-subjek “tradisional” lain dari media massa, seperti penulisan, pengambilan gambar, manajemen media massa, dampak media massa, promosi ataupun iklan, sosiologi media dan komunikasi politik.
Kedua, dengan mempelajari ekonomi media menjadikan kita bisa mengembangkan karier dalam industri media. Dengan mempelajari ekonomi media, kita dapat memahami industri media mana yang beroperasi secara lebih efektif dan efisien.
Ketiga, mempelajari ekonomi media membuat kita mampu menganalisis berbagai industri media. Kita akan mampu memahami bagaimana struktur pasar mempengaruhi berbagai industri media, bagaimana media tertentu membidik pasar tertentu, serta bagaimana regulasi pemerintah serta perkembangan teknologi mempengaruhi prilaku pasar dimasa mendatang.
Ruang Lingkup Ekonomi Media :
Ø Ruang Lingkup Teoritis : Konsep-konsep dasar ekonomi (pasar, sistem ekonomi dan lain-lain), regulasi, kompetisi, kepemilikan, teknologi serta riset.
Ø Ruang lingkup praktisi : Meliputi ekonomi industri televisi siaran, televisi siaran, radio siaran, televisi berlangganan (televisi kabel, televisi satelit), koran, majalah,buku media online atau internet, film, rekaman, periklanan dan public relation).
Sumber
: Buku
EKONOMI MEDIA Pengantar Konsep dan
Aplikasi. Usman Ks, Ghalia Indonesia.2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar